BISMILLAHIRRAHMANIRRAKHIM
I.
IDENTIFIKASI MASALAH
Saat ini setiap tahunnya
terjadi kelahiran sekitar 4,5 juta bayi. Bayi-bayi ini akan berkembang dan
mempunyai kebutuhan yang berbeda sesuai dengan peningkatan usianya. Pada saat
ini dari 100 persen anak-anak yang masuk sekolah dasar, 50% diantaranya
tidak dapat melanjutkan ke jenjang sekolah yang lebih tinggi setelah lulus SMP.
Mereka akan putus sekolah dan menuntut pekerjaan padahal tidak mempunyai
ketrampilan yang memadai. Sempitnya lapangan kerja membuat para pemuda-pemudi
putus sekolah menciptakan pekerjaannya sendiri di sektor informal.
Keluarga Berencana (KB)
merupakan program pemerintah dengan pengaturan jumlah dan jarak anak untuk
menuju keluarga berkualitas. Masyarakat diharapkan mengerti tentang bermacam –
macam alat KB agar termotivasi untuk menggunakan KB. Karena KB merupakan salah
satu cara untuk menekan angka kelahiran, sehingga dapat menurunkan AKI
dan AKB.
Penggunaan alat
kontrasepsi sangat berperan penting untuk mengngontrol angka
kelahiran. Selain itu, masyarakat harus mengetahui tentang
macam-macam alat kontrasepsi yang dapat digunakan agar memberikan efek yang sesuai
dengan yang diinginkan.
II.
PENGANTAR
Bidang
studi : Kesehatan
masyarakat
Topik :
KB
Sub
topik :
Penggunaan alat kontrasepsi
Sasaran :
WUS (Waita Usia Subur) yang sudah menikah
Hari/tanggal :
Kamis, 17 Maret 2016
Jam :
09.00 WIB
Waktu :
30 menit
Tempat :
Aula Desa Karangkobar
III.
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)
Setelah mengikuti
kegiatan penyuluhan tentang penggunaan alat kontrasepsi, keluarga diharapkan
memahami tentang berbagai macam alat kontasepsi dan menerapkan dalam
kehidupannya.
IV.
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)
Setelah mengikuti
kegiatan penyuluhan, keluarga dapat menjelaskan kembali:
1.
Pengertian alat kontrasepsi
2.
Pertimbangan pemakaian alat kontrasepsi
3.
Macam-macam alat kontrasepsi
V.
MATERI
Terlampir
VI.
METODE
1.
Ceramah
2.
Tanya jawab
VII.
MEDIA
1.
Materi SAP
2.
Powerpoint dan Leaflet
VIII.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
No
|
Waktu
|
Kegiatan
penyuluhan
|
Kegiatan
peserta
|
1
|
2 menit
|
Pembukaan:
1. Memberi
salam
2. Menjelaskan
tujuan penyuluhan
|
1. Menjawab
salam
2. Mendengarkan
dan memperhatikan
|
2
|
8 menit
|
Pelaksanaan:
1. Menjelaskan
materi penyuluhan secara berurutan dan teratur
Materi:
a. Pengertian
alat kontrasepsi
b. Pertimbangan
pemakaian alat kontrasepsi
c. Macam-macam
alat kontrasepsi
|
Mendengarkan
dan menyimak pembicara
|
3
|
4 menit
|
Evaluasi:
Meminta
kepada audiens untuk mengulang kembali apa yang disampaikan pembicara,
meliputi:
a. Pengertian
alat kontrasepsi
b. Pertimbangan
pemakaian alat kontrasepsi
c. Macam-macam
alat kontrasepsi
|
Bertanya
dan menjawab pertanyaan
|
4
|
1 menit
|
Penutup:
Mengucapkan
terima kasih dan salam
|
Menjawab
salam
|
IX.
PENGESAHAN
Karangkobar, 17 Maret 2016
|
|
Mengetahui,
Kepala UPT Puskesmas karangkobar
dr.Suci nur Hidayati
Nip. 19810226 200904 2 005
|
Pemberi penyuluhan
Wachdiyaningsih, S.KM
Nip. 19721003 199302 2 002
|
X.
EVALUASI
1.
Essay
2.
Pertanyaan
a.
Pengertian alat kontrasepsi
b.
Pertimbangan pemakaian alat kontrasepsi
c.
Macam-macam alat kontrasepsi
XI.
LAMPIRAN MATERI
ALAT-ALAT
KONTRASEPSI
A. Pengertian
alat-alat kontrasepsi
Kontrasepsi merupakan pencegahan terjadinya kehamilan/konsepsi
(bukan aborsi). Alat kontrasepsi merupakan alat yang digunakan untuk
mencegah terjadinya suatu kehamilan.
B. Pertimbangan
pemakaian alat kontrasepsi
1.
Usia ibu < 20 tahun: kontrasepsi yang reversibilitasnya
tinggi/kembali ke kesuburan tinggi
2.
Usia ibu > 35
tahun: kontrasepsi effektif/kegagalan rendah danreversibel/ireversibel
3.
Usia reproduksi sehat: effektif, reversible dan tidak mengganggu ASI
C. Macam-macam
alat kontrasepsi yang bisa digunakan
Ada berbagai macam alat kontrasepsi di Indonesia. Terdiri dari KB hormonal,
non hormonal, alamiah, dan kontrasepsi mantap.
1.
KB hormonal
Efek samping dari metode
kontrasepsi hormonal ini adalah:
a.
Menstruasi menjadi tidak teratur atau tidak mens sama sekali (kecuali pil)
b.
Kenaikan berat badan
c.
Muncul flek hitam pada wajah
d.
Mual, pusing, atau muntah
Cara
kerja:
a.
Menekan ovulasi
b.
Mencegah implantasi
c.
Mengentalkan lendir servik, sehingga sulit dilalui oleh sperma
d.
Pergerakan tuba terganggu, sehingga transportasi telur juga terganggu
Macam-macam KB hormonal
a.
Pil oral kombinasi
1)
Afektif dan reversible
2)
Harus diminum setiap hari
3)
Efek samping yang serius jarang terjadi
4)
Efek samping yang sering timbul yaitu mual dan bercak perdarahan atau
spotting
5)
Tidak dianjurkan pada wanita yang sedang menyusui
6)
Dapat digunakan sebagai alat kontrasepsi darurat
Jenis-jenis pil oral kombinasi, yaitu:
1)
Monofasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon
aktif estrogen/progestin dalam dosis yang sama dengan 7 tablet tanpa hormon
aktif
2)
Bifasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif
estrogen/progestin dengan dua dosis yang berbeda dengan 7 tablet tanpa hormon
aktif
3)
Trifasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif
estrogen/progestin dengan tiga dosis yang berbeda dengan 7 tablet tanpa hormon
aktif
Kebihan pil oral kombinasi, yaitu:
1)
Memiliki efektifitas yang tinggi
2)
Resiko terhadap kesehatan sangat kecil
3)
Tidak mengganggu hubungan seksual
4)
Siklus haid teratur, tidak terjadi nyeri haid
5)
Dapat digunakan jangka panjang selama wanita itu ingin menggunakannya
6)
Mudah diberhentikan setiap saat dan kesuburan akan kembali setelah
diberhentikan
7)
Untuk kontrasepsi darurat
Kekurangan pil oral kombinasi, yaitu:
1)
Mahal dan membosankan karena harus menggunakannya setiap hari
2)
Mual, terutama pada 3 bulan pertama
3)
Perdarahan bercak/spotting terutama 3 bulan pertama
4)
Nyeri payudara, BB mengalami kenaikan, tidak untuk wanita menyusui
5)
Meningkatkan TD
b.
Suntik
1)
Suntik progestin
Merupakan metoda
kontrasepsi yang efektif, aman, dapat dipakai oleh semua WUS, kembalinya ke
kesuuburan lebih lambat (4 bulan), cocok untuk masa laktasi karena tidak
mempengaruhi ASI.
Jenis-jenis suntik progestin
a)
DMPA mengandung 150 mg DMPAyang diberikan setiap 3 bulan dengan cara
disuntikkan IM
b)
Depo Noristerat yang mengandung 200 mg Noretindron Enantat dengan cara
disuntikan IM dalam
Kelebihan suntik progestin, yaitu:
a)
Sangat efektif untuk pencegahan kehamilan jangka panjang
b)
Tidak mempengaruhi hubungan suami istri
c)
Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak pada penyakit jantung
d)
Tidak berpengaruh terhadap ASI
Kekurangan suntik progestin, yaitu:
a)
Sering ditemukan gangguan haid seperti spotting, siklus memanjang dan
memendek
b)
Klien bergantuung pelayanan kesehatan dan tidak dapat dihentikan
sewaktu-waktu
c)
Peningkatan BB dan terlambanya kembali ke kesuburan setelah penghentian
pemakaian
2)
Suntik kombinasi
Merupakan jenis suntikan
yang terdiri atas 25 mg Depo Medroksiprogesteron Asetat 5 mg Estradiol Sipionat
yang diberikan injeksi IM 1 bulan sekali
Kelebihan suntik
kombinasi, yaitu:
a)
Resiko terhadap kesehatan kecil, tidak mempengaruhi hubungan suami istri
b)
Tidak diperlukan pemeriksaan dalam dan metode jangka panjang
c)
Efek samping yang kecil
d)
Klien tidak perlu menyimpann obat suntik
Kekurangan suntik kombinasi, yait
a)
U:Terjadi perubahan pola haid, apotting, perdarahan sela sampai 10 hari
b)
Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan
c)
Ketergantungan terhadap pelayanan kesehatan
d)
Peningkatan BB dan terlambat kembali kesuburannya
c.
Implant
Efektif 5
tahun untuk Norpalan (terdiri dari 6 batang ), 3 tahun untuk Indoplan/Implano,
klien merasa kenyamanan, dapat dipakai oleh semua ibu usia reproduksi,
pemasangan dan pencabutan memerlukan pelatihan, kesuburan akan kembali setelah
dicabut, efek samping utama berupa perdarahan tidak teratur, bercak dan
aminorhea dan aman dipakai saat menyusui.
Keuntungan implant,
yaitu:
a)
Daya guna tinggi, perlindungan jangka panjang (5 tahun), pengembalian
tingkat kesuburan yang cepat setelah pencabutan
b)
Tidak memerlukan pemeriksaan dalam, bebas dari pengarus estrogen, tidak
mengganggu coitus dan tidak mempengaruhi ASI
c)
Klien kontrol ke klinik jika ada keluhan dan dapat dilakukan pencabutan
setiap saat sesuai dengan kebutuhan
Kekurangan implant, yaitu:
a)
Perubahan pola haid
b)
Nyeri kepala dan nyeri dada
c)
Peningkatan/penurunan BB
d)
Memerlukan pembedahan minor untuk pemasangan dan pelepasan
2.
KB non hormonal
a)
AKDR (IUD)
Cara kerja:
1)
Menghambat kemampuan sperma masuk tuba fallopi.
2)
Mencegah implantasi telur dalam uterus.
3)
Mencegah sperma dan ovum bertemu.
Keuntungan IUD,
yaitu:
1)
Tidak mempengaruhi hubungan seksual.
2)
Meningkatkan kenyamanan hubungan seksual.
3)
Tidak mempengaruhi ASI.
4)
Metode jangka panjang
5)
Dapat digunakan sampai menopouse.
Efek samping penggunaan IUD:
1)
Menstruasi menjadi lebih lama dan banyak
2)
Perubahan siklus haid (umumnya pada 3 bulan pertama)
3)
Perdarahan irreguler (spotting) di antara menstruasi
4)
Saat haid lebih sakit
b)
Kondom
Cara kerja:
1)
Menghalangi bertemunya sperma dan sel telur.
2)
Mencegah penularan mikroorganisme dari satu pasangan ke pasangan lain.
Keuntungan kondom,
yaitu:
1)
Tidak mengganggu produksi ASI.
2)
Mencegah PMS
3)
Mencegah ejakulasi dini.
4)
Mencegah terjadinya kanker serviks.
5)
Mencegah imunoinfertiltas.
6)
Murah dan dapat diberi secara umum.
7)
Memberi dorongan suami untuk ber KB.
Efek samping:
1)
Kondom rusak atau bocor sebelum berhubungan
2)
Alergi
3)
Mengurangi kenikmatan hubungan seksual
3.
KB yang tanpa memakai alat apapun (alamiah)
a.
Coitus interuptus (senggama terputus)
Adalah suatu metode
koontrasepsi dimana senggama diakhiri sebelum terjadi ejakulasi intravaginal.
Ejakulasi terjadi jauh dari genitalia eksterna wanita. Cara kerja: alat kelamin
(penis) dikeluarkan sebelum ejakulasi sehingga sperma tidak masuk ke dalam
vagina. Dengan demikian tidak ada pertemuan antara apermatozoa dengan ovum
sehingga kehamilan dapat dicegah.
Keuntungan:
1)
Efektif bila dilaksanakan dengan benar
2)
Tidakk mengganggu produsi ASI
3)
Dapat digunakan sebagai pendukung metoda KB lainnya
4)
Tidak ada efek samping
5)
Tidak memerlukan alat
b.
Kalender
Metode KS dengan tidak melakukan sanggama pada masa
subur, effektivitasnya 75%-80%, pengertian antar pasangan harus ditekankan,
faktor kegagalan karena salah menghitung masa subur dan siklus haid yg tidak
teratur Masa subur siklus terpanjang dikurangi 11 dan
siklus terpendek dikurangi 18.
c.
MAL (metode amenorrea laktasi)
Merupakan kontrasepsi
yang mengandalkan pemberian ASI secara eksklusif. MaL dapat dipakai sebagai
kontraseepsi bila: menyusui secara penuh, lebih efektif jika pemberian belum
haid, usia bayi kurang dari 6 bulan. Efektifitasnya sampai 6 bulan dan harus
dilanjutkan dengan pemakaian metode kontrasepsi lainnya. Cara kerjanya yaitu
menunda atau menekan ovulasi.
Keuntungannnya:
efektifitas tinggi (98%) pada 6 bulan pertama setelah melahirkan, segera
efektif, tidak mengganggu senggama, tidak ada eefek samping secara sistemik,
tidak perlu perawatan medis, tidak perlu obat atau alat dan tanpa biaya.
Keterbatasannya:
a.
Perlu persiapan sejak perawatan kehamilan agar segera menyusui dalam
30 menit pasca persalinan
b.
Mungkin sulit dilakukan karena kondisi sosial
c.
Efektifitas tinggi hanya sampai kembalinya haid atau sampai dengan 6 bulan
d.
Tidak melindungi terhadap infeksi menular seksual, termasuk hepatitis B
(HBV) dan HIV/AIDS.
e.
Yang dapat menggunakan MAL adalah ibu yang menyusui secara eksklusif,
bayinya berusia kurang dari 6 bulandan belum mendapat haid setelah melahirkan.
4.
Kontrasepsi mantap terdiri dari:
a.
Tubektomi (MOW)
Pengikatam/pemotongan tuba fallopi
kiri dan kanan pada wanita untuk mencegah transport ovum
dari ovarium melalui tuba ke arah uterus, dilakukan dengan cara operasi,
effektivitas : tinggi, reversibilitas: rendah, disebut kontrasepsi mantap
b.
Vasektomi (MOP)
Pengikatan/pemotongan vas defferen
kiri dan kanan pada pria untuk mencegah transport
spermatozoa dari testis, dilakukan dengan cara
operasi kecil / minor surgery, effektifitas : tinggi, reversibilitas :
rendah, disebut kontrasepsi mantap.
XII. DAFTAR
PUSTAKA
Hidayati, Ratna. 2009. Metode dan Tekhnik Penggunaan Alat
Kontrasepsi. Salemba Medika: Jakarta.
Arum, DNS dan sujiyatini. 2009. Panduan Lengakap Pelayanan KB
Terkini. Mitra Cendikia Press: Yogyakarta.
Pinem, Saroha. 2009. Kesehatan Reproduksi dan Kontrasepsi.
Trans Info Media: Jakarta.
silakan..
BalasHapus